Lezat tapi Sarat Bahaya...

Kamis, 16 September 2010

Siapa sih yang tidak suka makanan cepat saji seperti burger, ayam goreng, kentang goreng? Apalagi disantap bersama saus pedas dan minuman cola, lemon lime, atau minuman berkarbonasi lainnya. Hmm, sudah tentu lezat.
Tapi sebenarnya di balik rasa lezatnya itu ada bahaya yang mengancam kesehatan tubuh. Dan sayangnya hanya sedikit dari kita yang menyadari bahaya ini.
Dampak dari Gaya Hidup
Awal perkembangan gerai-gerai cepat saji dimulai pada abad 19, saat Amerika Serikat memasuki era industri yang menyebabkan banyak pekerja hanya mempunyai jam istirahat yang pendek dan jam kerja yang panjang. Alasan itulah yang mendorong para pekerja lebih memilih makanan yang disajikan gerai fast food karena kecepatan dalam penyajiaannya plus rasanya yang juga lezat.
Kelebihan inilah yang membuat gerai fast food semakin menjamur di Amerika Serikat. Pada abad ke-20, bisnis gerai-gerai fast food semakin menyebar hingga ke kawasan benua Eropa, Afrika, Australia dan Asia seperti Indonesia dengan konsep waralaba.
Pertumbuhan pesat restoran cepat saji (fast food) di Indonesia menyebabkan berubahnya gaya hidup masyarakat, menjadi serba praktis dalam mengkonsumsi makanan tanpa memikirkan kesehatan sama sekali. Perlu diketahui bahwa makanan fast food ternyata mengandung kalori yang tinggi, garam, dan lemak termasuk kolesterol yang mencapai 70% serta hanya sedikit mengandung serat yang justru sangat dibutuhkan oleh tubuh.

Selain kandungan gizinya yang rendah, fast food juga mengandung zat pengawet dan zat aditif yang membuat kita ketagihan. Fast food pun menjadi cara cepat bagi kita yang ingin terkena Obesitas. Hal ini dibuktikan oleh Morgan Spurlock yang membuat film berjudul “Super Size Me”. Dalam film tersebut digambarkan bagaimana ia mengkonsumsi fast food setiap hari baik itu saat sarapan, makan siang, dan makan malam dalam waktu 30 hari. Ternyata hasil yang didapat sangat mencengangkan. Morgan Spurlock mengalami kenaikan berat badan yang drastis, perut semakin membuncit, kenaikan kadar gula darah dan kolesterol, tekanan darah yang jauh di atas normal dan 2 kali lebih rentan terkena gagal jantung serta perubahan prilaku.
Sampai-sampai dokter yang memeriksa Morgan Spurlock menyarankan untuk berhenti mengkonsumsi fast food segera padahal filmnya dokumenternya baru memasuki pertengahan.
Menyiasati Pola Konsumsi Makanan Cepat Saji
Menghindari konsumsi makanan cepat saji memang sangat disarankan. Tetapi bukan berarti Anda yang tidak mengalami masalah serius dengan berat badan atau penyakit lainnya, sama sekali tidak boleh mengkonsumsi makanan lezat ini.
Namun untuk berjaga-jaga, ada baiknya Anda menyiasati pola konsumsi fast food. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda:
- Rencanakan bila ingin akan fast food, jangan terlalu sering, jika perlu maksimal 1 bulan sekali.
- Apabila ingin menyantap fast food, sebaiknya ketahui dulu kandungan nutrisinya, jika perlu cari tahu di situs produsen fast food.
- Jangan hanya menyantap burger, kentang goreng, atau ayam goreng akan tetapi santap juga paket salad yang di sediakan di restoran fast food.
- Hindari memesan minuman dengan kandungan gula tinggi seperti cola, atau minuman bersoda lainnya. Ganti pesanan minuman Anda dengan air mineral atau jus buah.

0 komentar:

Posting Komentar